Wisata ke Hongkong-Shenzhen-Macau

WAH ! Akhirnya jadi juga  melakukan TRIP kali ini !

Sejak pertengahan tahun 2010 sudah beli tiket promo Air Asia -0- rupiah. Bisa dapat rute Bandung-Kualalumpur ber2 hanya bayar 60.000 saja untuk tgl 13 April 2011. Apalagi kemudian dapat tiket KL-Penang hanya RM22 berdua pula.  :-).

Tapi… tujuan utamanya sebenarnya pengen ke Hongkong-Macau-Shenzhen, seperti apa kata buku Claudia Kaunang. Akhirnya dapatlah tiket Penang-Macau sebesar RM 328 berdua. Berikut rencana bepergian di kota PENANG.

Jadi rute awal saya adalah : BDG-KL-PENANG-MACAU dilanjutkan pulang MACAU-KL-JKT.

PENANG

  Nah, di Penang ada bus CAT (Central Area Transit) gratis kemana-mana yang bisa dipakai mengelilingi Penang. Mungkin seperti KL Hop On Hop Off ya. Ada pula PENANG TRAM menuju Penang Hill seperti yang di Hongkong, tapi katanya sekarang ini masih ditutup untuk renovasi. Jadi rencana dibatalkan untuk naik Tram. Ada pula Batu Peringhi, daerah pantai Penang. Dan jangan lupa, ada jembatan terpanjang di Malaysia yang menghubungkan penang dengan daratan Malaysia. Terminal Utama disini adalah KOMTAR.

Untuk keberangkatan pagi hari, sejak Februari sudah kontak Airasiago untuk dijemput depan Tune Hotels Jam 5.15 pagi, karena flight jam 7.50. Habis takut pagi-pagi ga ada taxi lewat depan hotel…

atau telp daftar taxi penang berikut ini :

# Georgetown Taxi: 04-2299467, 04-2617098
# BJ Radio Taxi: 04-6430161 & 012 572 6487
# Taxi Drivers Association: 04-2625721
# Sunshine Radio Taxi: 04-6425961
# Jade Auto Company: 04-2263015
# Bayview Taxi Stand:
# Super Radio Taxi Service Center: 04-281-8766, 282-8753
Individual Taxi Driver Contacts
# Vincent Yeap: 012 -531 3250 or 017 – 4628 622, recommended by Colleen
# Johnny: 04 2814535, recommended by Jennifer

Berikut daftar tempat / obyek wisata menarik yang bisa anda kunjungi di Pulau Penang :1. Penang Hill and Kek Lok Si Buddhist Temple 2. Pulau Payar Marine Park 3. Penang Butterfly Farm and Botanical 4. Monkey Beach 5. Bukit Bendera

Penerbangan Transportasi menuju Penang melalui pesawat udara kini semakin dipermudah dengan kehadiran pembukaan jadwal penerbagan AirAsia langsung Jakarta ke Penang setiap hari, berangkat pada pukul 6.00 wib dan akan tiba pada pukul 10.30 waktu Penang melalui terminal 2D disamping jadwal penerbangan lainnya dari beberapa kota di Indonesia.
Berikut di bawah ini jadwal penerbangan dari kota di Indonesia menuju Penang :
  1. Jakarta – Penang Flight   : AirAsia Berangkat  : 06.00 WIB Tiba   : 10.30 Waktu Penang
  2. Medan-Penang Flight   : AirAsia Berangkat : 17.40 WIB Tiba  : 19.30 Waktu Penang Flight  : SriwijayaAir Berangkat : 07.20 WIB Tiba  : 09.05 Waktu Penang
  3. Aceh-Penang Flight  : FireFly Berangkat : 14.20 WIB Tiba  : 17.00 Waktu Penang

NOTE : Mulai 29 Mar penerbangan Air Asia Penang-Macau dibatalkan. Sedihnya, saya terkena dampak pembatalan ini. Akibatnya saya harus cari rute baru yang tidak melewati Penang. Jadi, dari KL langsung saja kita ke HONGKONG !!

Air Asia mengembalikan seluruh uang tiket Penang-Macau dan disimpan sebagai deposit. Jadi saat saya membeli KL-Hongkong, deposit yang ada bisa digunakan sebagai pengurang harga tiket yang harus saya bayar. Dari RM 766 dikurangi RM 318 senilai itulah harga tiket baru KL-HK.

Hotel+transfer hotel-airport yang sudah saya pesan dari Air Asia Go akhirnya bisa dikembalikan tanpa biaya (full refund) ke kartu kredit tempat saya membayar senilai RM 148.

Rute baru menjadi : BDG-KL-Hongkong dilanjutkan pulang MACAU-KL-JKT.

The Beginning of the travel stories :

Akhirnya jadi juga memulai perjalanan ini. Setelah hampir setahun menyusun rencana, semua tiket sudah diubah jadi boarding pass sejak seminggu sebelumnya. Semua email tentang reservasi hotel sudah diprint. Paspor sudah tentu masuk tas juga. Baju cukup bawa 3 stel celana-baju karena akan beli kaos di Hongkong, yang akan langsung dipakai. Bekal mata uang asing sudah dihitung. Saat terakhir, ternyata suami hanya bekalkan 275USD, RM300, HKD 2612 dan SGD20. Takut kurang, maka saya pesan tiket online untuk Disneyland. Jadi HKD700 sudah menambah perbekalan kami. Saya tidak alokasikan oleh-oleh, kami hanya andalkan sisa uang yang ada nanti untuk oleh-oleh.

Jam 4 kami sudah bangun dan siap-siap. Tadi malam taxi bluebird sudah dipesan untuk jam 4 jemput kami di rumah. Operator Bluebird tidak menjanjikan ada taxi pada jam tsb, tapi ternyata tepat jam 4 sebuah taxi sudah berada di depan rumah. Hanya kami yang baru bangun, belum sempat mandi hehe… Terpaksa Taxi menunggu sekitar 15menit sebelum akhirnya kami benar-benar berangkat dari rumah. Perjalanan dari Bumi Panyileukan Cibiru ke Bandara Husein Sastranegara hanya memakan waktu sekitar 30menit. Di perjalanan sepi sekali, kami tidak menemui kemacetan sedikitpun. Sampai di bandara, karena masih ada waktu sebelum boarding kami cari tempat sarapan. Untungnya ada yang melayani nasi goreng dan teh manis hangat. Sambil menunggu boarding time, kami makan nasi goreng. Waduh, enak sekali rasanya dingin-dingin begini makan nasi goreng hangat. Kita makan bareng dengan pilot, copilot dan pramugari Air Asia yang akan kami tumpangi. hehehe.. kan mereka juga manusia.

Jam 5 lebih 15 menit, kami masuk ke dalam untuk cek-in. Setelah boarding pass dicap petugas Air Asia, kami bayar airport tax lalu duduk sebentar mengisi kartu imigrasi. Setelah itu lalu masuk ke bagian imigrasi. Di bagian ini paspor dan boarding pass kami dicek, ransel dilepas untuk masuk mesin scan dan kami masuk pintu detektor logam. Semua lancar-lancar saja. Kami pun menunggu di boarding room. Saat menunggu, baru ingat pulsa si akang cuma 10rb. Hah, kalau ada apa-apa di jalan trus kami perlu telepon/sms rumah, bagaimana? Baru ingat hehe.. Saya sendiri pakai fren dan XL, tapi keduanya tidak bisa dipakai di luar negeri karena roaming internasionalnya tidak diaktifkan. Terpaksa sms Sisi untuk belikan pulsa elektrik IM3 50rb.

  • Taxi Rp. 68.000 – kami bayar 70rb
  • Nasi goreng+teh hangat 36rb
  • Airport tax internasional Bandara Husein Sastranegara 75rb x 2 org = 150rb.
  • Pulsa 50rb
  • Total Rp. 306.000

Pesawat Air Asia berangkat tepat pukul 06.15. Sampai di KL sekitar pkl 09.05. Lebih awal 10menit dari jadwal seharusnya. Kami memutuskan untuk mencari makan dulu di LCCT. Dan kami kangen makan Nasi Marrybrown. Sambal dan nasi uduk-nya enak sekali. Nyamiii… Paket combo (nasi MB+coke+kentang goreng) hanya RM9.8/orang. Setelah kenyang makan, keliling-keliling seputar LCCT. Teringatlah kalau kami belum bawa bekal kamus kecil bahasa Mandarin. Jangan-jangan kami perlu bawa kamus krn kami tidak bisa bahasa Cina di Hk/SZ/MC. Jadi belilah kami kamus travel edisi Lonelyplanet seharga RM34.2. Cari yang paling murah dong haha…

Setelah lewat pkl 11, kamipun masuk lagi cek-in ke LCCT untuk penerbangan selanjutnya ke Hong Kong. Sampai di HK sekitar pukur 6 kurang 15menit. Di pesawat, karena lapar lagi, kami pesan makan Nasi Lemak RM10.

  • Makan siang RM19.6
  • Buku RM34.2
  • Coklat RM4
  • Nasi Lemak RM10x2=RM20
  • Total RM78

HONGKONG

Begitu keluar dari bandara, yang pertama dicari adalah loket untuk beli tiket Octopus Card. Setahu saya, bisa beli di 7eleven. Makanya kita masuk dulu ke 7eleven. Ternyata, mereka tidak jual. Kita bisa beli Octopus card di Customer service centre yang tersebar di berbagai penjuru bandara. Bisa juga beli di tempat yang bertanda Train ticket, karena selain jual tiket airport ekspress dia juga jual Octopus card, dan untuk refill Octopus juga bisa. Octopus Card dibeli dengan harga HKD150/org, dengan rincian deposit HKD50 dan nilai yang bisa digunakan adalah HKD100. Jika HKD100 habis, kita masih bisa gunakan deposit HKD50. Istilahnya negatif deposit. Saat Octopus card dalam posisi negatif, kita tidak bisa pakai octopus card kecuali saldo ditambah lagi. Bila nanti Octopus sudah direfill dan dikembalikan, maka akan dikurangi biaya kartu HKD7. Misal saldo Octopus card kita tinggal HKD47, ya nanti terima HKD40 cash bila kartu dikembalikan.

Dari Bandara Hongkong, untuk menuju hotel di Nathan Road, bisa naik Airport Express dengan tujuan Hongkong Station (Single Journey Ticket : HKD100, online price HKD95), Tsing Yi Station (HKD60, online price HKD57) dan Kowloon Station (HKD90, online price HKD86) – free lugagge fee.

Stasiun Airport Express terletak di lantai kedatangan (Level 5 HKIA). Beroperasi antara 05.50-00.52 setiap 12menit. Lama perjalanan 25menit. Setelah turun di Stasiun Kowloon, naik lagi ke free airport shuttle bus Number K3 (jam operasi 06.12-23.12, lewat setiap 12menit). Naik K3 sampai Holiday-Inn Hotel. Turunlah disana lalu jalan kaki sepanjang jalan Nathan road. Belok kanan dan terus jalan sekitar 2 menit sampai Standard Chartered Bank dan disanalah letak Gedung Golden Crown Court.

Selain Airport Express, karena merasa kemahalan, kami naik Airbus City Flyer A21/N21 (bus jenis double decker-bis tingkat dan bertuliskan Hung Hom KCR Station – free luggage fee) dengan tarif HKD33. Stasiun Airbus terletak di lantai kedatangan (Level 5 HKIA).Keluar dari bandara, carilah sign shuttle bus. Setelah sampai, kelok ke arah kanan dan tunggulah (ngantri) disana.

Kami menunggu Airbus A21 selama beberapa saat. Biasanya datang setiap 10-15 menit. Saat masuk bis, simpanlah dulu tas/koper, lalu duduk di lantai bawah. Setelah 40-80menit tergantung kepadatan lalu lintas, maka akan sampai di bus stop no. 6 yaitu MTR Mongkok , Argyle Street. Karena jam kerja bis ini hanya 05.00-23.59, maka bisa gunakan bus no N21 dengan rute dan pemberhentian yang sama jika bepergian antara pkl 12 malam sampai jam 5 pagi.

Oh ya, biasanya kalau naik MTR kan kita dapat harga diskon kalau bayar pakai octopus. Tapi saat naik bis ini, ternyata saldo kita berkurang sebesar HKD33, jadi tidak ada tarif diskon.

Sehubungan dengan pembatalan Penang-Macau oleh Air Asia, dan saya ambil KL-Hongkong langsung,  maka pada hari pertama 13Apr kami sudah cari kamar di Hongkong via email. Dengan pertimbangan ganti suasana, saya ambil Dragon Hostel di daerah Mongkok, beda 2 MTR dengan TST, dimana lokasinya sangat dekat dengan Ladies Market dan Temple Street market. Setelah cek-in, kami berkeliling ke dua tempat itu dengan berjalan kaki. Setelah keliling-keliling, tidak ketemu tuh yang namanya makanan halal, akhirnya lari ke McD. Kebetulan McD hanya terletak beberapa ruko dari hotel. Kami hanya makan masing-masing 2buah ayam dan sebuah chicken burger.

Dragon hostel : www.dragonhostel.com. Terletak di Lantai 7 dan kami dapat kamar no.1 paling depan dekat lobby. Kita deposit USD34 via Paypal. Setelah sampai disana, bayar cash HKD310 sesuai tarif double room yang dipesan, dan deposit Paypal dikembalikan ke rek Paypal kita. Enaknya, ada 2 komputer yang bisa dipakai internet di lobby. Sebenarnya Wifi disediakan di kamar, tapi kami tidak bawa laptop.

Pagi-pagi keesokan harinya, tidak ada breakfast, kami cek-out dulu dari hotel. Seharian ini kami akan bepergian sampai malam, jadi kami harus cek-in atau menitipkan tas ransel kami (isi pakaian dan barang tak penting lainnya) ke hotel lain. Dari hotel, kami jalan kaki menuju MTR Mongkok. Naik MTR Mongkok menuju MTR Tsim Sha Tsui exit D2 menuju hotel baru.

Malam ke-2 dan ke-3 kita akan menginap di Yiufai GuestHouse untuk tgl 14-16Apr. Sudah konfirm via email, dan sudah setor deposit USD45 atau HKD 350 via Paypal ke Raymond Tran si pemilik Guesthouse untuk satu kamar double en-suite (kamar mandi didalam). Sebenarnya saat itu kontak juga ke Wonderfull Inn dan Golden Crown Guesthouse www.wonderfulinn.com www.goldencrownhk.com. Ketiganya ada di tempat/gedung yang sama, tapi beda tingkat. Yang paling bagus (lihat dari foto di website nih) kayanya sih Wonderfull Inn, lalu Golden Crown Hk, baru Yiufai GH. Tapi dari ketiganya yang saya email, hanya Yuifai GH yang available, sementara Golden Crown full booked dan Wonderful Inn tidak menjawab sama sekali.

Gedung Golden Crown Court terletak di TST area. Didalam gedung ini banyak sekali hostel-hostel yang disewakan. Yiufai Guesthouse : www.yiufaiguesthouse.com. Ownernya Mr Raymond bersedia kembalikan deposit Paypal tanpa ditagih bila kita tidak jadi menginap disana. Di email kita diberi alamat bahwa Yiufai GH terletak di lt7, tapi ternyata disana sangat sepi dan ada tulisan kita disuruh ke Receptionist di Lt. 5-E. Lantai 5 – E ternyata bukan Yiufai GH (tulisan didepan pintu-Hao Inn’s The Real Wonderfull Inn- ga ngerti kenapa pakai istilah The Real One. Apa ada Wonderful Inn yang palsu ya ?!).  Saya menunjukkan print-out email konfirmasi. Lalu kita bayar HKD 350 untuk kamar malam ke-2, sementara yg malam pertama bayar via Paypal sudah diperhitungkan. Dari sana, ternyata kami diberi kamar di lt 10. Wah naik lift lagi deh. Ada Wifi dikamar, tapi tidak enaknya saya tidak bisa memanfaatkan fasilitas tsb krn tidak bawa laptop dan dilobby tidak disediakan komputer untuk dipakai bersama.  Setelah bayar hotel, kami hanya menitipkan tas ransel kami disana karena akan langsung pergi ke Disneyland.

Selain via MTR dari Hongkong, jika dari Macau, untuk menuju TST area di Hongkong, bisa naik First Ferry dari Macau Ferry Terminal yang beroperasi dari jam 07.00-22.30 tujuan Kowloon dan berjalan kaki selama kl 15 menit menuju Golden Crown Court. Melewati Guangdong Road lalu Haiphong Road menuju Nathan Road. Akan terlihat gedung Citibank di seberang jalan. Atau bisa juga naik TurboJet tujuan Sheung Wan lalu ambil MTR Sheung Wan menuju MTR Tsim Sha Tsui. Keluar Exit D1 lalu jalan kaki ke Gedung Golden Crown Court.

Dari hotel, kemudian kami menuju MTR East TST menuju MTR Lao King. Dari MTR Lao King kami menuju MTR Tung Chung. Kami memutuskan untuk pergi ke Disneyland siang hari setelah ke NgongPing dulu. Begitu keluar dari MTR, ternyata kami langsung menuju Citigate Outlets. Ada air mancur di lapangan antara Citygate dan MTR stasiun, tapi sedang dalam perbaikan. Disamping Citygate outlets, ada juga Tung Chung Kantor Pos, Terminal bus Tung Chung dan Stasiun Ngong Ping Cable Car. Tapi Cable car sedang tutup, baru dibuka jam 10 sehingga kami memutuskan berangkat pakai bus dulu. Naik Cable Car bisa dilakukan saat pulang.

Setelah tunggu beberapa saat, kami naik bis menuju Ngong Ping. Perjalanan memakan waktu sekitar 45menit. Begitu sampai, waduh berhubung di pegunungan nih, rasanya dinginnnnn… Seperti Puncak. Eh, emang dari tadi dingin, lagi. Hongkong tuh sekarang diiinggiiinnn sekali, cuacanya sekitar 20-22derajat Celcius. Sama sekali ga keringatan. Di depan kita ada pelataran masuk, sepanjang jalan di sebelah kanan-kirinya ada patung. Tiap patung ada penjelasan tertulisnya, tapi aku ga sempat memperhatikan. Yg penting kan gaya dulu hehehe… Jadi langsung sibuk deh foto-foto.

Sebelum naik tangga, kita melewati toko souvenir. Ga banyak, cuma satu. Mungkin ini toko souvenir yang resmi, tempat para biksu mencari dana. Mereka juga nawarin kupon makan siang seharga 10HKD, tapi ya ngapain beli, kan kita belum tahu jenis makanannya apa. Kalau bb, gimana? Jadi kita ga beli, cuma lewat aja. Disitu juga ada kotak amal, kali-kali aja mau amal ke para biksu. Dia juga nyediakan buku gratis tentang Budha, tapi aku juga ga ambil. Emang nanti mau dibaca ? Jadi kita naik tangga langsung. Eh, ternyata anak tangganya sedang dicuci bo. Mereka siram satu per satu anak tangga yang sekian ratus buah itu. Wah, rajin ya. Sama kaya kemarin aku lihat trotoar di Mongkok pagi-pagi disiram ama Dinas Pertamanan HK. Kebayang ga sih, kalo di Bdg semua trotoar disiram tiap pagi ky di Hk? haha…

Wah lumayan juga ternyata naik tangga itu semua. Beberapa kali mesti istirahat (dan berfoto) dulu. Eh, disebelah saya ada dua orang ibu-ibu berumur sekitar 35-40thn ikut naik juga, tapi mungkin dia penduduk HK sini yang datang untuk berdoa. Setiap naik 3-4langkah, dia berhenti, bersujud sambil tangannya membentuk posisi tangan tengadah seperti Budha kalao sedang berdoa. Terus begitu. Jadi saya dan suami duluan sampai keatas, sempat keliling-keliling dulu. Pas kita mau pulang, baru deh dia sampai keatas wakwakwak…

Ternyata, dibawah patung Budha yang besar itu, terdapat museum dan toko souvenir. Termasuk sejarah berdirinya patung Budha itu, proses dibuatnya patung Budha dari cuma tangan aja, kerangka besinya seperti apa, sampai peresmiannya. Sayang, kita ga boleh berfoto-foto didalamnya. Oh iya, ada juga kuburan, tapi jangan dibayangkan yang seram. Kayanya nih, orang yang dikubur disana sudah dalam bentuk kendi (sdh dikremasi dan dimasukkan ke kendi gitu). Habis, yang terlihat cuma nisan+fotonya saja ditempel di tembok. Jadi demi menghormati para leluhur, kita tidak boleh foto-foto didalam. Setelah cukup puas foto-foto diluar (kalau ini boleh), akhirnya kami pun turun.

Dari sini kami mencari stasiun bis menuju Tung Chung lagi. Ternyata jadwalnya masih lama (lebbih dari 1 jam). Sambil menyusuri perkampungan China di Ngong Ping, kami memutuskan naik Cable Car (yang sudah buka) daripada menunggu bis. Akhirnya naiklah kami ke Ngong Ping Cable Car seharga HKD80. Ini cable car yang standard, kami ga berani ambil yang crystal (yang bagian bawahnya transparan sehingga bisa lihat jelas apa yang ada dibawah kita). Wah, untung cuma ambil yang standard. Lah, yang itu aja kami udah grogi, apalagi kalau naik yang crystal. Bener-bener deh, lebih thriller dari cable car yang di Taman Mini Indonesia Indah. Lebih thriller maksudnya lebih horor! karena kita melewati bukit, lembah dan laut. Malah ada yang tingkat kecuramannya sekitar 45derajat. Untungnya, cable carnya juga lebih canggih dari yang di TMII, jadi pas ketemu tiang, cable car-nya ga bunyi grokk grookk kaya yang di TMII. Haha … sori ya TMII, tapi emang itu kenyataannya.

Sekitar setengah jam kemudian, sampailah kami di TungChung Station. Disini kita boleh nebus foto+gantungankunci+frame saat kita naik Cable Car tadi. Tapi harganya 100HKD. Masa foto+frame+gantungan kunci harganya 120rb rupiah. ah, yang bener aja. Aku tawar, eh ga dikasi hehe.. ya udah, aku tinggalin aja deh.

Berhubung sudah lapar, begitu turun dari station, kami masuk dulu ke Citygate outlets. Dari luar, kami lihat ada Food Republic seperti yang di Singapore. Yah, mudah-mudahan aja ada yang halal nih. Setelah keliling-keliling, cuma ada satu kandidat, Laksa Ayam Singapore. Jadi suamiku pesan Nasi Lemak, aku pesan Laksa Ayam. Yah lumayan deh, ketemu nasi. Dari kemarin kami kan cuma makan Fish Burger dan kentang Goreng hehe. Ternyata emang susah cari makanan halal di Hongkong, kriteria kami akhirnya cuma sebatas : yang penting bukan daging merah (kalau ayam atau ikan, kami masih berani pesan), dan di restauran tersebut tidak campur dengan menu bb.

Setelah selesai makan siang, kami menuju MTR Tung Chung lagi. Lalu kami menuju MTR Sunny Bay Station. Dari sana kami menunggu MTR Disneyland yang ternyata …. imuuut banget. Masa bentuk jendelanya adalah bentuk kepala Mickey. Didalam kereta, dipajang patung-patung temannya Mickey, seperti Donald, Desy, Minie, Jimi Jangkrik, Pinokio, dll. Wah lucu deh. Begitu lihat aja langsung semangatnya timbul lagi.

Memasuki pintu gerbang Disneyland, saya tunjukkan print-out tiket yang sudah dibeli waktu di Bandung. Eh, diminta menunjukkan kartu kredit yang dipakai saat membeli. Saya kira ga akan ditanya, eh ditanya juga. Dan ternyata kartu kreditnya digesek ke mesin kartu. Wah, berarti memang ga bisa belikan tiket untuk orang lain ya, mesti pakai kartu sendiri. Oh iya, kemarin di hotel kebetulan saya juga sudah belikan tiket untuk orang-orang yang titip tiket lewat saya. Saya sendiri ga beli tiket di hotel karena sudah beli di Indo, padahal penawaran hotel lebih murah lo, dapat diskon 20HKD per tiket.

Begitu masuk, kita disambut oleh bermacam-macam toko souvenir yang bergambar tokoh-tokoh Disneyland. Lucuuu, ada payung berbentuk kepala Mickey, ada tempat minum bergambar Pooh, dan macam-macam. Lucu pokoknya! Kalau bawa Sisi kesini, pasti duit habis buat beli souvenir. Yang menurut saya paling berkesan, adalah naik ke rumah pohon milik Tarzan, naik kapal menyusuri sungai yang penuh dengan makhluk sungai seperti kuda nil, gajah, monyet, lalu melewati arus deras, gunung berapi yang sedang meletus, dan masuk ke teater 4 Dimensi milik Mickey. Pada intinya, Disneyland sama seperti Dunia Fantasi, tempat bermain. Hanya yang membedakan karena ada tokoh-tokoh Disneyland yang sangat familiar bagi anak-anak. Tidak lama kemudian, ada panggung hiburan High School Musical beriktu lagu-lagunya. Sekitar jam 4, muncul pawai tokoh-tokoh Disneyland. Selama sekitar 30menit, kita bebas berfoto bersama mereka yang lewat silih berganti.

Jam 6 malam, kami memutuskan untuk kembali ke hotel. Kaki rasanya sudah pegal banget, badan rasanya ingin berbaring. Tapi ketika kami menuju MTR East Tsim Sha Tsui, waktu baru menunjukkan pukul 19.30. Saya teringat ada satu tempat yang harus dikunjungi saat malam sebelum pukul 8, yaitu Avenue of The Stars. Jadi meski badan sudah tak sanggup, kami paksakan diri untuk menuju ke sana. Dari Station East TST, sudah banyak petunjuk arah menuju Avenue of The Star. Exitnya ada di Exit J. Sampai disana, sudah banyak orang yang berkerumun menantikan pertunjukan The Light of Symphony. Dan tepat pukul 8, mulailah acara laser dan lampu yang berkilau itu. Setelah acara selesai, kami pun berjalan kaki menuju hotel. dan TIDUUUURR….

Malam hari, saat keluar dari MTR TST HK, saya menemukan toko oleh-oleh. Setelah masuk dan melihat-lihat, saya putuskan saat malam terakhir di HK besok, saya akan beli oleh-oleh disini. Beberapa sudah saya incar. Seperti kaos, ada dua macam, yang tebal dari katun dan yang tipis. Ada pula gantungan kunci, pisau lipat, dompet cermin bergambar lukisan China, tempelan kulkas, dll.

Pagi ini kami memutuskan untuk bangun agak siang. Kalau sedang bepergian, kami selalu bangun sekitar jam 6. Kali ini, jam 7.30 kami baru mulai mandi. Karena tidak ada sarapan di hotel, kami bermaksud beli makan di jalan saja. Di MTR East TST, kami beli roti Maxim’s. Beli rotipun, kami pilih yang keju dan tidak beli yang mengandung daging. Dari sini kami menuju MTR Hung Hom. Dari sana lalu pindah jalur menuju MTR Lo Wu. Cukup lama juga perjalanan kali ini sekitar 45menit kami sampai disana. Berhubung masih pagi, kami berbarengan dengan rombongan pekerja yang menuju Shenzhen. Rasanya seperti naik KRL Bogor-Jkt.

Begitu memasuki counter imigrasi Hk, kami ragu apakah mesti cari tempat Visa on Arrival Shenzhen yang katanya di lt 2 atau bagaimana. Disini kami naik ke atas, mencari letak kantor VOA SZ. Tapi tidak ketemu. Setelah tanya sana-sini, oh mungkin kita harus keluar imigrasi HK dulu, baru ketemu kantor VOA SZ. Dan memang benar. Setelah antri di imigrasi HK, dapat cap keluar HK, barulah kami dapat menemukan kantor VOA SZ. Memang terletak di Lt 2, dan belum buka karena saat itu belum pukul 9 pagi. Tepat pukul 9, pintu dibuka dan mesin antrian pun mulai berjalan. Eh, dapat no 2 dan 3. Dan ternyata prosesnya sangat sebentar. Begitu dipanggil nomor, kita kasihkan pasport dan kartu isian pengajuan VOA, lalu disuruh bayar per orang 160yuan. Tak lama kemudian nomor kita dipanggil untuk ambil pasport. Disini pasport kita sudah ditempeli VOA khusus Shenzhen berlaku hanya 5 hari. Setelah dapat VOA, kami pun ikut lagi dengan rombongan orang-orang menuju SZ, antri lagi di imigrasi SZ, dapat coretan di VOA, dapat cap pula, lalu sampailah kami di Louhu.

SHENZHEN

Yah, akhirnya kami sampai juga di Louhu. Wah beda ya. Suasana Cinanya berasa banget, secara semua tulisan dalam bahasa China. Kami keluar Metro dulu, berfoto-foto depan stasion, depan terminal Louhu, depan hotel Shangri-la SZ, depan pertokoan Louhu. Makan roti dulu hehe.. maklum belum sarapan. Minum dulu. Menyusun rencana dulu.

Ada 2 tempat wisata utama disini yaitu Splendid of China dan Windows of The World. Keduanya bisa dicapai dengan naik Metro di Louhu St dan turun di OCT St (Splendid of China) dan WOW St (Windows of The World). Harga tiket Metro dari Louhu-OCT/WOW hanya 5yuan.

Karena kami memutuskan untuk sehari saja pp ke SZ dan tidak jadi menginap, karena sudah bayar hotel di HK, maka saya putuskan untuk pergi ke Windows of The World dulu. Di Splendid of China ada 3 pertunjukan besar yang “wajib” ditonton, yaitu pertunjukan kuda jam 14.30/16.10, China girl 18.00 dan Dragon jam 19.30. Jadi saran saya, kalau punya waktu hanya sehari, lebih baik ke WOW dulu sampai jam 2 baru ke Splendid of China sampai malam.

WOW sendiri seperti TMII tapi untuk semua bangunan terkenal di dunia, seperti Candi Borobudur, Menara Eiffel, Menara Pisa, dll. Saya sendiri waktu itu sempat masuk ke area Jepang, dan mencoba baju Jepang sewaan seharga 20yuan. Lalu bisa sepuasnya deh berfoto dengan latar belakang bunga sakura, lampion, rumah Jepang, dll. Kalau dengan make-up dan riasan rambut, tambah lagi 20yuan.

  • Home Inn Louhu http://www.travelchinaguide.com/hotel/luohu-shenzhen.htm. Ada websitenya www.homeinns.com tapi berbahasa Cina. Bagi yang bisa, tidak ada salahnya langsung pesan disini.  Atau via http://www.chinatravel.net. Hanya kalau lewat travelchinaguide.com atau chinatravel.net, mereka minta data kartu kredit. Kalau tidak jadi cek-in tetap akan dicharge 1malam. Paling aman lewat http://www.chinahotels.com. Mereka menawarkan harga lebih murah dan kita bisa booking kamar hotel tanpa mesti masukkan data kartu kredit ataupun booking fee 10%.
  • Windows of The World www. travelchinaguide.com. Yang ini tiket masuknya 140yuan. Dari Metro Louhu, naik ke Metro WOW/Shijiezhichuang seharga 5yuan. Begitu keluar Metro, ternyata kita sudah berada didalam kubah kaca Windows of The World. Saya berfoto-foto dong didepannya. Sebelum masuk, karena hanya sarapan roti, kami memutuskan makan di KFC depan WOW. Oh ternyata ada menu nasi dan ayam nuggetnya. ah, kami pilih yang itu. Hanya yang bikin ragu, disamping ayam, ada menu tambahan mushroom. Mushroomnya sih ok, hanya kita ga tahu bumbu campuran mushroom ini terbuat dari apa. Ya wallahu alam lah. Pokoknya embat aja. Lapar siiih…
  • Splendid of China : www.cn5000.com.cn, sayang websitenya tidak ada versi B Inggris tapi untuk informasi, web ini memberikan pengetahuan yang cukup berguna juga : www.travelchinaguide.com. Tiket masuk 120yuan. Disini ada 3 pertunjukkan besar yaitu pertunjukkan berkuda (ada ceritanya jaman perang segala) pukul 14.00 dan 16.10 GRATIS. Lalu pertunjukkan Gadis China dan gaun-gaunnya pkl 17.00 bayar 30yuan. Yang ini recommended banget untuk dilihat. Saya aja yang cewek senang banget lihat pertunjukkan cewek-cewek China yang cantik-cantik ini dengan kostum-kostumnya yang amat meriah dan indah. Apalagi para cowok hehehe… Sayang penonton tidak boleh ambil foto. Yang ke3 Pertunjukkan The Dance of Dragon pkl 19.30. Yang ini, sayang banget terlalu malam. Saya keburu ngantuk hehe, jadi pulang setelah acara pertunjukkan gadis China selesai. Yang ini bayar sekitar 60yuan kalau tidak salah.

Catatan : Selama di SZ ini, saya tidak pernah jadi menggunakan kamar mandi. Kenapa? Toilet umum sih ada, bersih lagi. Tapiii… kenapa tidak ada air dan kenapa tidak ada tisu?? Biasanya kan salah satu pasti ada. Atau yang bagus lagi, dua-duanya ada disediakan oleh petugas. Yang bikin bingung, ini satupun TAK ADA!. Lah, kalau mau BAK (kecil) atau BAB (besar), bersihkan pakai apa? IIihhh apa semua orang China seperti ini? Jadi, tisu yang KFC kasih, tidak saya buang dan tidak saya pakai pula. Malah saya masukkan ke tas dan saya minta lagi sama petugas KFC. Jaga-jaga kalau kebelet hehe!!

Pulangnya, tidak lupa mampir dulu ke toko oleh-oleh.

+++++++++++ini saya ga tahu benar tidaknya karena saya masuk dari Lowu dan keluar dari Lowu juga++++++++++++++++++++++++++++

Warning message dari kaskus.us : Kalau masuk dari VOA Lowu, mesti keluar dari Lowu juga !!

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4611276&page=3

you have been warned before…

• The visa is called “Shenzhen Special Economic Zone Tourist Visa” or “深圳特区旅游签证” • You can get it only at the Lowu/Lohuo border • You can buy it after the Hong Kong passport check, before the CN passport check, one floor up. • It’s HK$150 for most nationalities, Hong Kong ID is currently not required! • It’s HK$450 for UK passports • Beside UK 18 other countries have similar fees, mostly African places • USA, French, Indian and Philippine passports can’t cross at all • Takes about 5 Minutes to get, you don’t need a photo • In theory you are not allowed to leave the Shenzhen SEZ • In practice you don’t get checked when you exit SZ • You *may* get checked when you enter SZ SEZ. It’s a risk you should avoid. • Visa get usually checked in hotels (just a reminder) • You can exit through other borders inside the SEZ Inside Special Economic Zone: Luohu Futian Nanshan Yantian Outside Special Economic Zone: Bao’anLonggang Guangming Pingshan

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Back to the story …

Hari ke-4 ini, kami akan cek-out hotel, akan menuju Avenue of The Stars, Star Ferry Terminal (menuju Central) dan langsung ke Peak Tram Hongkong, mampir ke Madame Tassaud, lalu pulangnya menuju Macau.

Untuk menuju Central, ada 2 cara, yaitu naik MTR atau naik Star Ferry. Berhubung setelah lihat peta di MTR, letak Star Ferry Terminal ada di ujung Avenue of The Stars, kami memutuskan naik Star Ferry saja. Dari MTR, kami jalan kaki menuju MTR East TST, lalu keluar Exit J menuju Avenue of The Stars tempat kami melihat The Symphony of The Light 2 malam lalu. Kami sempatkan foto-foto disini.

Lalu kami jalan kaki lagi menuju Star Ferry Terminal. Patokannya? Cari saja tempat ferry warna hijau banyak keluar masuk hahaha… ga ada petunjuk khusus, jadi kami hanya menyusuri Avenue of The Stars sambil melihat-lihat fery yang lalu lalang. Akhirnya, ya sampai juga ke Star Ferry Terminal. Bener-bener mengandalkan feeling deh.

Dari sini, kami naik fery jurusan Central hanya dengan 3HKD. Tapi pemandangannya sangat bagus. Kanan-kiri sepanjang pantai adalah gedung bertingkat. Inilah Hongkong ! Foto-foto yang sering dijadikan simbol HK, diambil dari tempat ini. Saya menyesal tidak menyebrang malam hari. Tapi sudah pernah melihat Avenue of The Stars saat malam hari, cukup puas juga hehe.

Di Central, kami diturunkan di Pier 6. Untuk menuju The Peak, ada 2 cara : naik bis 15 atau 15C. Keduanya baru buka pukul 10, sedangkan kami sudah sampai di Central pukul 8.30. Jadi kami keliling-keliling ke semua Pier (1-8, Pier 9-10 kejauhan hehe). Kalau mau naik bis 15, mesti tunggu di halte depan Pier 5/6. Sedangkan untuk Bis 15c, mesti tunggu di depan Pier 8. Bis 15C akan melintasi Lower Tram Terminal, jadi kalau mau naik Tram ke The Peak, mesti ambil bis 15C. Kalau mau langsung ke The Peak, naik bis 15 saja.

Kami naik bis 15, bis yang pertama datang. Langsung ambil posisi duduk di atas dan paling depan. Pengen lihat pemandangan ! Tapi setelah lihat jalan, kok jadi serem ya? Ternyata jalan menuju The Peak itu sempit sekali. Hanya cukup untuk dua jalur tok, tak ada sama sekali celah untuk motor atau pejalan kaki untuk bisa lewat. Saya duduk di sebelah kiri bis, sepanjang jalan disuguhi pemandangan pinggir jurang. Tikungannya tajam. Beberapa kali bis menikung dalam posisi menurun, atau bahkan menaik dengan posisi hampir 40derajat. Malah pernah lihat ada tembok pembatas yang baru dibuat, terlihat jelas bedanya dengan tembok lama. Apa ada yang pernah rem blong lalu menembus itu tembok ya? Waduh kok seram. Hehe… ingin pindah ke belakang, tapi kok kelihatannya penuh ya… Akhirnya sepanjang perjalanan itu rasanya berapa kali dada ini mencelot. Serasa naik Halilintar DUFAN haha!

Sampai juga kami di The Peak Terminal. Turun disana, lalu kami mengikuti arus orang-orang yang ramai menuju The Peak. Wah ternyata disini juga pemandangannya bagus. Seperti sedang berada di MONAS-nya HK, bisa melihat ke seluruh penjuru kota. Setelah berkeliling (dan berfoto ria), kami lalu mencari tempat museum lilin yang terkenal itu. Madamme Tussaud terletak di lt bawah gedung The Peak. Tiket masuk 160HKD.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 saat kami menuju The Peak Terminal untuk naik bis 15 lagi. Kami tidak jadi pulang dengan naik Tram karena suami grogi, takut pengalaman yang sama dengan Cable Car Ngong Ping terulang lagi :-). Satu jam kemudian kami sudah ada di Central kembali. Dari sini kami memikirkan cara untuk menuju Macau.

Di Central ini, kami tidak melihat ada ferry menuju Macau. Yang saya tahu, ferry menuju Macau adalah Turbo Jet yang mesti naik di Tseung Wan (bisa lewat MTR sekitar 2MTR dari Central). Jadi kami pun mencari arah menuju MTR. Kami naik ke atas jembatan penyebrangan sepanjang Pier Central. Kami mengikuti petunjuk MTR. Kami masuk ke Gedung International Finance Centre, yang ternyata adalah sebual mall yang besar sampai dipisahkan menjadi One IFC dan Two IFC. Ternyata kami juga sampai di Hongkong Station. Lo, Central dan Hongkong Station nyambung toh?! Setelah lihat peta HK yang kami ambil di airport, eh iya ya benar juga. Tapi ini bukan jalur MTR yang kami cari, karena dari HK station tidak ada jalur menuju MTR Tseung Wan. Disini kami memutuskan untuk mengembalikan Octopus Card. Kami akan bayar secara cash saja jika memang nanti akan naik MTR lagi. Disini juga ada airport Express menuju Bandara HK.

Kami lalu berjalan lagi mencari MTR. Sasaran kami adalah mencari MTR Central yang ada jalur menuju MTR Tseung Wan. Kami lalu keluar lagi dari gedung IFC dan mencari jalan menuju MTR sepanjang jembatan penyebrangan. Ternyata jalannya lamaaaa sekali, padahal kami kan bawa tas dan ransel dan plus oleh-oleh yang dibeli semalam. Ga ketemu-ketemu itu MTR. Setelah sekitar 30 menit jalan kaki, kami malah langsung ketemu Tseung Wan Station dan Turbo Jet Terminalnya langsung! Walah, pantesan MTR Centralnya ga ketemu-ketemu haha.  yah, menghemat uang MTR lumayan lah.

Kami lalu beli tiket Turbo jet menuju Macau, dapat jadwal jam 14.30. Disini ada imigrasi HK, kami dicap keluar HK, lalu naik Turbo Jet. Selama sekitar 1 jam kami menempuh perjalanan HK-Macau. Di Macau Ferry Terminal, kami antri di imigrasi Macau, dicap visa China, lalu keluarlah kami dari Gedung Macau Ferry Terminal. Ngomong-ngomong, saya tuh membayangkan naik Turbo Jet akan seperti apa yang sering terlihat di TV, terombang-ambing oleh ombak, atau saking cepatnya perahu kita sampai terampul-ampul (bener ga sih bahasanya?) diatas permukaan laut. Tapi yang saya rasakan ga seperti itu tuh. Datar-datar saja, sama sekali ga kerasa itu yang namanya goncangan laut.  Seperti naik mobil saja, malah saking nyamannya saya tidur tuh sepanjang perjalanan. Enak sih, adem ayem karena pakai AC. Sudah jalan jauh, eh dapat kursi nyaman dan berAC, ya sudah deh nyenyak bener tidurnya. Penumpang lain malah ada yang langsung muntah begitu sampai darat. Wah, padahal enak, kenapa muntah ya??

++++++++ TIKET  THE PEAK / SKY TERRACE / MADAMME TUSSAUDS++++++++++++++

  • Tiket The Peak Tram HKD40 round-trip HKD28 oneway
  • Tiket Sky Terrace only HKD25
  • Tiket The Peak Tram + Sky Terrace HKD56 round-trip HKD45 oneway
  • Tiket The Peak Tram + Madamme Tussauds HKD 180 round-trip HKD 170 oneway
  • Tiket The Peak Tram roundtip + Madamme Tussauds + Sky Terrace HKD 200 return HKD 190 one way
  • Tiket Madamme Tussauds saja HKD160

TIKET OCEAN PARK

  • OCEAN PARK HKD250 adult HKD125 child

TIKET DISNEYLAND

  • DISNEYLAND one day pass HKD350 adult HKD250 child

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

MACAU

Back to the story …

Begitu keluar Ferry Terminal, ternyata kami disambut oleh puluhan calo taxi dan perwakilan hotel. Mereka berebut menawarkan jasa. Malah sopir ricksaw pun ada. Saya langsung tertarik dengan para petugas berbaju biru dengan tulisan The Venetian Macau. Wah harus kesana tuh. Tapi kami pura-pura tidak tertarik dan langsung menuju keluar gedung Macau Ferry Terminal. Diluar, ternyata banyak halte bus dengan masing-masing tujuannya, ada The City Of The Dream (biru), The Venetian Macau (biru), Grand Lisboa (hijau), Wynn Hotel (kuning), dan masih banyak lagi. Dan itu semua FREE SHUTTLE BUS! ingat ya… FREE!! Suamiku aja ga percaya hahaha….

Kami lalu mencoba naik bis biru. Saya pikir saya naik bis The Venetian Macau tapi eh ternyata saya naik City of The Dream. Tapi tidak apa-apa, ternyata kami sampai di City of The Dreams, disambut oleh tarian putri duyung. Apakah asli? Tentu tidak hehe.. ini adalah permainan digital, tapi hebatnya kita berasa berada di depan sebuah akuarium besar yang didalamnya ada seekor putri duyung sedang bernyanyi. Belakangan dari websitenya saya tahu, ini namanya Vquarium.

Di City of Dreams ini, ada 3 hotel yaitu Crown Hotel, Hyatt dan Hard Rock Hotel. Sebagai seorang yang berjiwa muda (cieeee… :-)) ga ketinggalan dong berpose depan Hard Rock Hotel, juga depan memorabilia para selebritis. Disini juga ada dua show yang “wajib” ditonton, yaitu The Bubble dan The House of Dancing Water. The Bubble sudah ganti nama jadi Dragon’s Treasure, dulunya juga gratis, tapi sekarang mesti bayar 30MOP. Ga apa-apa, sepadan kok dengan yang dibeli. The House of Dancing Water adalah atraksi terbaru yang dibuka tahun ini, agak sedikit mahal, karenanya kami mesti pilih mau nonton ini atau ZAIA (hiks… ga bisa dua-duanya. Kalau bisa dua-duanya, bukan backpackeran dong judulnya). Dan kami pilih ZAIA, sambil berdoa mudah-mudahan entah kapan Allah kasih lagi rejeki sama aku supaya bisa ke Macau lagi (hahaha, nge-hope banget deh!).

Ada cerita lain lagi nih seputar The Bubble. Saya kira, The bubble dan Dragons Treasure itu pertunjukkan yang berbeda. Jadi dengan PDnya, saya ikut antri di loket The Bubble (ga ada loket Dragon Treasure), lalu bilang saya mau ambil tiket the bubble, yang gratis itu lo, dua. Sementara orang bule yang disebelah saya pada beli tiket Dragon Treasue seharga 30MOP. Ha! PD kali! Lalu si mba-nya bilang, itu the bubble sama dengan Dragon’s Treasure. Dulu free sekarang tidak. Ha! Malu Gue! Hehe… beringsut-ingsut mundur dari antrian, lalu lapor ama suami. Kata suami, ya udah beli aja… kepalang malu, balik lagi ke antrian, dan beli deh ! Pertunjukan dimulai jam 5. Kita langsung antri untuk masuk ke gedung The bubble, karena waktu sdh menunjukkan pkl 16.45.

Selesai pertunjukkan sekitar 30 menit, kami memutuskan untuk kembali ke hotel. Caranya? yang saya tahu, kami harus kembali ke Macau Ferry Terminal untuk naik lagi ke Grand Lisboa. Perjalanan makan waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke Grand Lisboa. Disini kami diturunkan di bagian belakang hotel, dilantai bawah dekat parkiran. Jadi mau ga mau kami mesti masuk ke Hotel Lisboa untuk mencapai jalan didepan hotel. Tapi ya ampun, mana itu sign EXITnya? Hasilnya, kami muter-muter entah sudah berapa kali, dari lantai bawah ke lantai paling atas lalu ke lantai bawah lagi, sampai tembus kedalam casino, entah berapa kali bolak-balik keluar-masuk casino. Ini mana pintu keluarnya sih? Hiks…

Akhirnya kami coba ke lobby, dari sana baru deh bisa keluar dari Hotel Lisboa. Waduh, diluar hari sudah malam. Kami lihat jam, jam Macau sama dengan jam HK, KL, SZ, maju sejam dari WIB. Sudah jam 19.00. Wah, kami cepat-cepat buka peta dari hotel. Eh, ternyata dekat ya, hanya di samping kanan hotel Lisboa, selisih satu jalan saja. Saat menuju hotel, saya melihat petunjuk Margareth’s Cafe (tempat beli egg tart!!) dan Nam Ting Hotel juga. Nam pan hotel sendiri tidak terlalu susah dijangkau.

Sudah kontak Nam Pan Hotel via email sejak Januari, dan sudah konfirm kita akan menginap satu malam disana. Klik www.cnmacauhotel.com. Saat itu agak lama juga balasan emailnya, tapi enaknya kita ga usah deposit uang dulu. Nam Pan Hotel terletak di lantai 2, jadi dengan badan capek dan pegal-pegal, kami naik tangga menuju hotel. Sesampai depan lobby (lebih mirip meja resepsionis), kami baca tulisan FULL. Loh, kok full? Wah mudah-mudahan tulisannya bukan buat kami. Kami keluarkan print-out email konfirmasi hotel, lalu kami tunjukkan kepada petugas yang jaga. Walah, kelihatannya dia tidak bisa bahasa inggris. Dan kok dia geleng-geleng kepala? CILOKO!! Ternyata hotel memang sudah FULL!!. Lah, kenapa bisa full? Kan kami sudah pesan dari Januari?? Kan kami memang bilang akan late cek-in? Kenapa ? Kenapa? HOW CAN?

Oh no! Hancur sudah harapanku. Sudah malam begini, mau cari hotel dimana? Masa nginep di Lisboa sih? itu hotel kan muahal buanget! oh iya, tadi kan kelewatan Nam Tin Hotel. Kami pun melesat kesana. Ternyata full juga. Walah… dimana lagi daku harus mencari hotel? Pikir… pikir… pikir… Ah! buka buku primbon CL. Disitu tertulis, daerah Rua de Felicidade ada banyak hotel kecil-kecil yang cocok buat backpacker. The Next question is… dimanakah itu Rua de Felicidade?

Argh! Dekat Senado Square. Katanya bisa jalan kaki kesana. Next question : dari Nam Tin hotel ke Senado Square gimana ya? HUAUAUA!! Mau nangis rasanya. Badan capek, belum makan malam, bawaan berat, hotel ga jelas! Baru deh ngalamin gagal booking hotel. DASAR NAM PAN HOTEL GA PUNYA OTAK!

Tenang… tenang… sekarang yang penting makan. Kalau otak sudah panas, perut lapar, pasti ga akan bisa berpikir dengan tenang. Jadi obatnya harus makan. Dengan makan, kita akan punya energi lebih banyak untuk berpikir dengan jelas. Betul? Sambil makan, kita bisa menghilangkan panik, lalu bisa berpikir lebih jelas tentang arah mana yang harus ditempuh. Bagi saya solusi saat ini adalah MAKAN.

Kami lalu berjalan menyusuri Avenida de D.Joao IV. Eit, ternyata jalan ini bertemu dengan Avenida de Almeida Ribeiro. Seingat saya ini adalah nama jalan menuju Senado Square. Wah, langsung saya belok kanan menyusuri jalan ini. Dan benar! semakin dekat semakin banyak orang yang berlalu lalang disana. Dan sampailah ke Senado Square. Disini ada peta yang ditempel ditembok, dan Rua de Felicidade terletak di sebrang Senado Square. Sebelum memutuskan untuk mencari hotel lebih lanjut, kami makan dulu di McD. Ada dua buah McD disini, satu di Senado Square, satu lagi di Avenida de Almeida Ribeiro.

Selesai makan, kami mencari hotel ke daerah Rua de Felicidade. Ternyata semua hotel yang ada penuh. Sampai selesai menyusuri jalan dan tembus ke jalan besar yang aku ga tahu namanya, sampai kami menemukan plang nama Macau Masters Hotel. Disini ada tinggal 1 kamar, tapi harganya 2.000MOP (2.000 x 1.200 = 2,4jt rp) http://www.mastershotel-macau.com. Hehe.. makasih deh… Akhirnya kami memutuskan untuk naik taxi ke bandara Macao (74MOP) dan menginap disana! Duh kasihan banget ya.

Untungnya kami ga ditanya macam-macam di bandara. Mungkin sudah tidak aneh ada orang yang menginap disana. Saat kami datang, sudah ada 3-4 orang yang siap-siap tidur di bandara. Kami tiba di bandara sekitar pkl 11 malam, dan saking capeknya saya pun ketiduran dengan nyenyak di kursi bandara.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Budget hotel

Much of the low-end lodging in central Macau is aimed at the red-light industry and their clients.

  • Augusters Lodge, 24 Rua Do Dr. Pedro Jose Lobo, Floor 3J, Block 4, Edf. Kamloi (Near Grand Lisboa Casino),  +853 66 645 026 or +853 28 713 242 (at@augusters.de), [7]. Priced at $120 for a dorm bed and from $260 for a double room, it’s probably the cheapest place to stay in Macau, but you only get the basic amenities. It is in the center though, and a nice place to meet other backpackers. $120.
  • Best Western Sun Sun, Praça de Ponte e Horta, no. 14-16, Ph: +853-28939393, Fax: +853-28938822,[8]. Old, beaten up, and overpriced for what you get.
  • East Asia Hotel, Rua da Madeira, no. 1A, Ph: +853-28922433, Fax: +853-28922430. Located within 10 minutes walk from Pier No. 14 in central Macau and in close proximity to most tourist attractions.
  • Hotel Central, Avenida de Almeida Ribeiro, no. 264-270, Ph: +853-28373888, Fax: +853-28372404.
  • Hotel Holiday, Estrada do Repouso, no. 36-38, Ph: +853-28350161, Fax: +853-28350191.
  • Hotel Hong Thai, Rua de Cinco de Outubro, no. 177-179A, Ph: +853-28939199, Fax: +853-28308223.
  • Hotel Jai Alai, Av. da Amizade Palácio da Pelota Basca, Ph: +853-28725599, Fax: +853-28726105.
  • Hotel Kou Va, Rua da Felicidade, no. 71, Ph: +853-28375599.
  • Ole London Hotel, Praça de Ponte e Horta, no. 4-6, Ph: +853-28937761, Fax: +853-28939790.
  • Hotel Nam Tin, Travessa da Praia Grande, no. 4, Ph: +853-28711212, Fax: +853-28711127.
  • Sanva Hotel, Rua da Felicidade 65-67, Macau (5 minutes from Largo Do Sebadi),  Reservation: (852) 8210 0193, Hong Kong Office: (852) 8210 0193, Macau Office:(853) 2857 3701 (info@sanvahotel.com),[9]. Macau’s oldest guesthouse is cleap, clean and near the historic sites. It’s been used as the set of many movies, including Wong Kar Wai’s 2046. Rooms have fan only and shared bathrooms. Popular with backpackers. $100 single, $140 double.  edit
  • Hou Kong Hotel, Travessa das Virtudes, no. 1, Ph: +853-28937555, Fax: +853-28338884.
  • Man Va, Rua da Caldeira, no. 32-34, Ph: +853-28388655, Fax: +853-28342179.

Midrange

  • Emperor Hotel, 51 Rua de Xangai, Ph: +853-28781888, Fax: +853-28782287, Email: info@emperorhotel.com.mo, [10].
  • Fu Hua Guangdong Hotel Macau, 98-102, Rua Francisco Xavier Pereira, Ph: +853-28553838, Fax:+853-28527575.
  • Grand Emperor Hotel, Avenida Comercial de Macau, no. 251-292D, Ph: +853-28889988, Fax: +853-28889933, Email: sales@grandemperor.com, [11].
  • Hotel Fortuna, 63, Rua de Cantao, Ph: +853-28786333, Fax: +853-28786363, Email: fortuna@hotelfortuna.com.mo, [12].
  • Hotel Guia, 1-5, Estrada do Eng. Trigo, Ph: +853-28513888, Fax: +853-28559822, Email: guia@macau.ctm.net.
  • Hotel Mondial, 8-10, Rua de Antonio Basto, Ph: +853-28566866, Fax: +853-28514083.
  • Hotel Sintra, Av. D. Joao IV, Ph: +853-28710111, Fax: +853-28510527, Email: rsvn@hotelsintra.com,[13].
  • Kingsway Hotel, 230, Rua de Luis Gonzaga Gomes, Ph: +853-28702888, Fax: +853-28702828, Email: reservation@hotelkingsway.com.mo, [14].
  • Metropole Hotel, 493-501, Av. da Praia Grande, Ph: +853-28388166, Fax: +853-28330890. Situated in the commercial district of Macau. It is close to many popular destinations: banks, post office, cinema and shopping arcade, convenient to both business and relaxation.
  • Sands, Avenida da Amizade, Edf. Casino Sands, Ph: +853-28883388, Fax: +853-28883377.
  • Victoria Hotel, Estrada do Arco, no. 118, Ph: +853-28556688, Fax: +853-28557788.
  • Waldo Hotel, Quarteirão 6, Lote J – Zape, Ph: +853-28886688, Fax: +853-28886699.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Hari ini adalah hari terakhir dari perjalanan kami ke Hong Kong-Shenzhen-Macau. Rencana hari ini adalah ke Senado Square, Ruins of St Paul, dan nonton ZAIA. Setelah menitipkan tas di tempat penitipan di bandara Macao (20MOP/tas, bisa 24jam), kami pun naik taxi seharga 20MOP menuju Venetian Macau. Kenapa ke Venetian Macau? Karena 1) letaknya paling dekat dari bandara. Dari sini kami bisa nebeng free shuttle bus ke Macau Ferry Terminal, lalu naik free shuttle bus lagi ke Grand Lisboa, lalu jalan kaki ke Senado Square. Daripada naik taxi 70MOP? Alasan ke-2, karena kami akan nonton ZAIA nanti sore (jam 15.00), jadi mesti cek lokasi. Sekalian lihat gondola!

Setibanya di Venetian Macau, kami diturunkan di bagian depan dekat lobby. Wah kok mendadak merasa jadi Geum Jan Di yang sedang nyusul Go Joon Pyo ke Macau ? Secara lokasi emang benar-benar sama dengan film Boys Before Flower. Wah excited banget. Belum lagi melihat interior hotelnya. Wah, benar-benar dua jempol deh!!. Tak bisa dikatakan, innnddaah banget. Kaya istana. Oh iya, di Macao, kita bebas untuk masuk atau keluar casino. Juga jika punya keberanian untuk main, bisa saja langsung ikut. Hanya awas, dilarang memotret! Jika berani, siap-siap saja dibentak petugas casino dan didatangi petugas keamanan.

Dari sini, kami coba cari lokasi ZAIA untuk nanti sore. Letaknya dekat West Hotel, di ujung hotel. Kami juga coba cari lokasi gondola berada. Ternyata ada di The Grand Cannal Shopps, di lantai tiga dekat toko Manchester United, dan toko-toko lainnya. Tadinya mau beli kaos Manchester United untuk Satria, tapi ga jadi beli karena kaosnya ternyata buatan Indonesia. Haha! Jangan-jangan buatan Mangga Dua pula nih hehe… Tidak lupa pula kami mendatangi loket ZAIA untuk memastikan harga tiket nanti sore adalah tetap 188MOP. Untuk matinee (sabtu-Minggu jam 5), harga tiket ZAIA kena diskon 200MOP dari harga semula 388MOP. Sangat jauh kan harganya.

Setelah keliling Venetian Macao, kami pun menuju Senado Square dengan rute Venetian Macao-Macau Ferry Terminal-Grand Lisboa lalu jalan kaki menuju Senado Square. Kali ini kami menjalaninya dengan sangat lancar. Sebelum sampai ke Senado Square, kami mampir dulu ke Margareth’s Cafe e Nata, makan egg tart dan beli buat oleh-oleh ke rumah. Satria dan Sisi sangat suka egg tart yang dijual di KFC Universal Studios Singapore.

Dari Margareth’s Cafe e Nata, kami pun berjalan kaki menuju Senado Square. Lalu menuju St Dominic’s Church dan terus kedalam menuju Ruins of Paul. Melalui berbagai toko sepanjang jalan, suami menemukan sebuah kios buah. Ada yang sedang makan duren, kayanya manis banget dan segar. Harganya murah lagi, cuma 8.5MOP per kilo (sekitar 10.000rupiah). Suami tertarik untuk mencoba, dan beli yang ukuran 3kg-an. Bayar 33MOP, lalu langsung makan di tempat. Enakkk….

Dari sini, kami menuju The Venetian Macau kembali dengan free shuttle bus rute Grand Lisboa-Macau Ferry Terminal-The Venetian Macau. Sambil menunggu jam 5, kamipun keliling The Venetian MAcau. Lihat-lihat yang naik gondola. Ehm, tadinya pengen naik gondola, tapi setelah dipikir-pikir cukup dengan lihat aja deh. Toh kita pun bisa menikmati suara mereka yang merdu sambil melihat dari atas jembatan. Oh iya, jembatan disini kan pernah dipake lokasi syuting Geum Jan Di waktu putus dengan Go Joon Pyo (Boys Before Flower, lagi!).

Sebelum jam 5, kami masuk ke area ZAIA. Wah keren abis pertunjukkannya. Sayang, menjelang akhir pertunjukkan sekitar 5 menit sebelum pertunjukkan selesai, kami memutuskan untuk keluar duluan. Takut ga keburu ngejar pesawat yang jam 9, takut nanti keluar dari ZAIA kebagian ngantri (hari itu kursi pertunjukkan penuh). Untunglah, ternyata antrian taxi tidak terlalu lama. Sekitar 10menit antri, kami pun kebagian taxi langsung menuju bandara dan bayar 40MOP (kenapa beda dengan yang pertama ya, waktu itu kan cuma 20MOP, padahal lebih malam pula sekitar jam 11 malam. Aneh…)

Kami ambil tas kami di tempat penitipan luggage, bayar 40MOP, lalu langsung masuk, cek-in dan imigrasi. Selesai sudah perjalanan kami di Hong Kong-Shenzhen-Macau.

Pulang menuju Jakarta via Kualalumpur. Menginap di LCCT semalam (tidur di kursi departure dalam negeri bersama traveller lainnya)krn flight ke Jakarta jam 7 pagi. Subuh baru deh kita  check-in Air Asia lagi menuju Jakarta …

22 responses to this post.

  1. Posted by Ayu on 9 Mei 2011 at 3:24 am

    Sekedar menambah informasi, hotel Yintong Inn tempat saya menginap waktu itu juga lumayan oke dengan harga yang sangat murah… 🙂 barangkali membantu.

    Balas

  2. Posted by me on 22 Mei 2011 at 11:49 am

    mba, mau nanya dong..
    rencananya saya saya temen saya mau liburan ke hongkong, berhubung ada waktu kosong sehari, kita mau ke macau PP, kira-kira memungkinkan engga ya?? 😀
    kalo memungkinkan saya bisa nyebrang dari TST ga??
    kira-kira harga fery hongkong-macau PP via TST berapa ya mba??
    maaf saya banyak nanya, saya merasa terbantu sekali kalo mba berkenan mem-reply..
    terimakasih.. 🙂

    Balas

    • Posted by ekarosmi on 22 Mei 2011 at 2:23 pm

      Halo juga…

      Ke Macau pp bisa juga, cuma 1 jam perjalanan naik jetfoil dari HK ke Macau. Cuma mahal kali ya, sekali naik turbo jet aja (dari tseung wan ke Macau Ferry Terminal) harganya HKD 176. Sayang aja. Saya waktu kesana, di Hk pernah ketemu orang Indonesia yang sehari pp Hk-Macau, krn ga kebagian hotel disana. Jadi bukan hal yang mustahil untuk seharian pp Hk-Macau.

      Saya juga waktu itu berangkat dari TST, nyebrang dulu ke Central naik Star Ferry, lalu dari Central menuju Tseung Wan jalan kaki (bisa naik MRT sebenarnya), naik Turbo Jet, sampai di Macau Ferry Terminal.

      Balas

  3. Posted by rina on 8 Juni 2011 at 3:17 pm

    MBak boleh tanya… waktu ga dapat hotel di macau, nginap dibandaranya bisa mandi ga ya?

    Balas

    • Posted by ekarosmi on 9 Juni 2011 at 2:16 am

      wah.. ketahuan deh, padahal sengaja ga tulis soal itu hahaha. Asli ga mandi dua hari waktu nginap di bandara Macau dan bandara LCCT Kualalumpur. Tapi masih bisa gosok gigi kok haha. Asal tahu aja ya, semua WC di Macau atau Shenzhen ga menyediakan tisu ataupun air! Jadi pasti ga bisa mandi kan? Solusi untuk gosok gigi dan cebok : Aku ambil air minum gratisan atau ambil di tempat cuci tangan, masukkin ke botol aqua, trus cebok pake itu. Untuk gosok gigipun demikian.

      Balas

      • mbak, mampir di km mandi mana ? soalnya waktu saya kesana th kemaren, km mandinya bagus tuh. di Shenzhen sy pake km mandi di wow. bersih dan airnya melimpah. di makau sy pakai km mandi di gedung depannya senado square, di sini jg bersih ada air banyak dan tissu jg banyak.

      • Posted by ekarosmi on 24 Maret 2013 at 10:25 pm

        mampir di kamar mandi WOW, wah ya ga tahu kenapa pengalaman kita beda. Di kamar mandi bandara Macau, tidak ada air dan tisu. Saya juga heran lalu ‘mereka’ membersihkan badan pakai apa hihi…

  4. mbak, mau tanya donk dari Grand Lisboa jalan kaki menuju Senado Square itu jauh ga? soalnya aku bawa 2 krucil umur 5 taun nih..takut mrk keburu pegel jalan..maklum ga akan bawa stroller.
    trs emang dr venetian ga ada shuttle bus langsung ke senado square ya?
    nuhun

    Balas

    • Posted by ekarosmi on 6 Juli 2011 at 11:06 pm

      Dari Grand Lisboa ke Senado Square ga jauh kok, jalan kaki paling sekitar 300m cuma 10-15menit. Anak-anak dibawa fun aja. Dari Venetian Macau ke Senado Square setahu saya ga ada free shuttle bus yang langsung turun di depan Senado Square. Selamat travelling ya…

      Balas

  5. Posted by Tommy on 21 September 2011 at 4:21 pm

    wah..blognya bermanfaat sekali, karena bulan depan kami mau ke hongkong juga mbak, boleh tanya ga, kalau naik MTR, ada tempat bagasinya ya, maksud dari free luggage fee bgm ya ? krn mau masuk via shenzhen, jadi pasti bawa tas besar, thx untuk infonya

    Balas

  6. Posted by ekarosmi on 21 September 2011 at 11:34 pm

    Setahu saya MTR ga ada tempat bagasi khusus. Jadi ya mesti dipegang aja. Free luggage fee itu di kereta airport express atau di bis airport, jadi bagasi tidak bayar lagi. Kalau Airport Express atau bis airport, memang ada bagasi khusus untuk bawaan kita. Selamat travelling ya…

    Balas

  7. Posted by Beiti on 17 Oktober 2011 at 2:06 am

    Storynya fery2 helpful utamanya kami yg akan kesana tidak dengan travel, trimakasih banyak…jazakillah

    Balas

  8. Posted by Beiti on 17 Oktober 2011 at 2:08 am

    STorynya very helpfull bagi kami yg akan pergi ke tempat2 tsb, Trimakasih banyak.

    Balas

  9. Posted by Ellyana on 1 November 2011 at 3:01 pm

    Mbak, Saya mau nanya…
    Hongkong Bebas visa ya?
    Masuk Shenzhen, mbak pake visa on arrival? Itu berlaku juga utk masuk Macau? Jadi pake 1 visa on arrival itu saja?
    Terima kasih mbak…. Saya tunggu jawabannya….

    Balas

    • Posted by ekarosmi on 4 November 2011 at 1:43 am

      Ke Hongkong dan Macau, WNI bebas visa dan dibolehkan masuk dengan batas waktu 30 hari. Untuk Shenzhen harus mengajukan Visa on Arrival yang saya dengar hanya bisa diajukan via Lowu saja dan berlaku untuk 5 hari di Shenzhen.

      Balas

  10. Posted by kriswie on 27 Juni 2012 at 6:06 am

    mbak.. nanya dong.. klo dr Grand lisboa ke city of dreams ada free shuttle gak ya? trus dr city of dreams ke venetian ada free shuttle juga gak ya? rencana nya juli mau mampir 1 day ajah dr HK ke macau. Tks yaa..

    Balas

    • Posted by ekarosmi on 27 Juni 2012 at 8:41 am

      dari grand lisboa bisa naik free shuttle hotel ke ferry terminal, dari sana kelihatannya ada semua jurusan, tuh mba. Termasuk ke City of dreams atau venetians Macau. Dari city of Dreams bisa saja jalan kaki ke Venetian Macau, tapi dulu berhubung capek dan malas jalan kaki kita naik free shuttle bus dari City of Dreams ke Ferry Terminal dulu baru naik free shuttle lagi yang ke Venetian Macau.

      Balas

  11. Posted by zoice jahara on 20 Februari 2013 at 5:21 am

    mba minta emailnya dong

    Balas

  12. Posted by nita on 12 Februari 2014 at 5:08 pm

    mba salam kenal,
    tks yah mba tulisannya sangat menolong,

    mba, mau tanya dong
    saya rencana mau berangkat ke Hkg-shenzen-macau 6 hari 5 malam
    enaknya memulai perjalananya apakah dari HKIA langsung ke shenzen nginap semalam trus setelah dari WOW naik fery ke Macau nginap 1 malam dari situ baru 3 malam di HKG.
    Jadwal fery dari Shenzen ke Macau jam berapa aja yah mba.

    tks yah mba infonya

    Balas

Tinggalkan komentar